Jabar lambat tetapkan APBD 2009
Jabar termasuk dalam 19 provinsi yang lamabat menetapkan APBD 2009.oleh karena itu, pimpinan DPRD Dan gubernur jabar mendesak panitia anggran(panggar) untuk menyelesaikan pembahasan RAPBD 2009 Sebelum akhir bulan ini .hal ini terungkap dalam rapat paripurna dprd provinsi jabar untuk jawaban gubernur atas pemadangan umum fraksi-fraksi terhadap raperda tentang apbd jabar 2009 di gedung jabar . menurut wakil ketua dprd jabar achmad ru'yat pemabahsan apbd 2009 berjalan alot karena harus mengakomodasi apbd kab/kota.selain itu, pergantian gubernur tahun ini juga menyebabkan terjadinya beberapa penyesuaian dalam kebijakan umum anggaran meski begitu, pembahasan sampai saat ini masih berajalan sesuai jadwal kita berharap pangar selesai sampai akhir bulan ini .
Di lain pihak gubernur jabar achmad heryawan menganggap terjadi lambatnya rapbd 2009 pasalnya pemprov dan dprd sudah memberikan rapbd november yang lalu .
kalau pembahasan terlambat msayarakat juga akan terlambat menikmati layanan publik.
Menurut bappeda jabar deny juanda pembahasan akan lebih cepat apabila perdebatan berkepanjangan tentang kegitan belum pasti ditunda .
karena kalau belum pasti nanti persetujuan lama setelah disetujui tidak bisa diimplementasikan lebih baik ditunda saja nanti ada apbd perubahan.
Mengisi Waktu Luang dan Menambah Pengalaman di Rakom M-Tas
Meskipun
non-komersil, Radio Komunitas Masyarakat Tanjungsari (Rakom M-Tas)
tetap eksis mengudara oleh para pekerja sukarelawan. Media tersebut
dimanfaatkan pula oleh mahasiswa Fikom Unpad yang berinisiatif
mengembangkan ilmunya untuk mengisi waktu luang dan menambah
pengalaman.
(Tri Budi Satria, Radar Sumedang)
Dua mahasiswa
Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad tengah asik membawakan siaran
'The Jadul Of Nostalgia' siang kemarin. Salah satunya bernama Ajie
Ramadhan, mahasiswa semester 5 program D3 jurusan Kehumasan Fikom
Unpad. Kepada Radar Sumedang, ia bercerita lebih panjang lebar seputar
cita-cita dan keinginannya.
Ajie menuturkan, semenjak SMA sudah
ada keinginannya menjadi penyiar khusus di radio komunitas yang
berorientasi non-profit (tidak mencari keuntungan). "Justru saya pengen
di radio komunitas karena ikhlas menjalaninya. Karena Allah, meskipun
rakom itu non profit," sebutnya.
Meskipun suatu saat dia mendapat
pekerjaan lain, ia menandaskan dirinya tetap bertekad tak akan melepas
aktivitas i rakom. "Hari pertama siaran itu terasa agak kaku dan
tegang. Dan ke depannya bertekad akan lebih baik, ingin menjadi penyiar
radio komunitas yang handal," tekad pria kelahiran Bandung, 21 April
1990.
Selain kuliah, dia aktif menjadi anggota Bidang Wira Usaha
di Biro Kerohanian Islam (BKI) Fikom Unpad. Selain itu, hobinya dan
kecintaannya terhadap kereta api, menjadikan ia bergabung menjadi
anggota Indonesian Railways Preservation Society (IRPS) dan anggota
komunitas Edan Sepur Indonesia.
Sementara itu, rekan siarannya,
Luzman Rifqi Karami, mengak menjadi penyiar di Rakom itu sambil mengisi
waktu luang. "Sekarang sedang menyusun skripsi, ada waktu kosong,"
ujar mahasiswa semester akhir, jurusan Manajemen Komunikasi Fikom
Unpad. Dia adalah mantan anggota Media dan Informasi (Medfo) pada BKI
di kampusnya.
Selain itu aktivitas Luzman di luar kampus adalah
Koordinator Media dan Publikasi Inter Club Indonesia (ICI) atau
organisasi pendukung klub Inter Milan untuk Wilayah Regional Bandung.
"Saya siaran di radio tergantung lihat ke depan. Kalau lihat yang lebih
bagus demi masa depan tak masalah ditinggal juga," katanya. Dia pernah
menjadi bintang tamu di STV Bandung dan Auto Radio Bandung terkait ICI
serta aktivitas lain pernah menulis buku "Terjebak di Bawah Sadar"
Yang
mau lihat kita siaran setiap hari Selasa jam 11 sampai jam 13.00 di
107.8 FM,, daerah Sumedang, Jatinangor, Tanjungsari, Cileunyi, Cibiru)